Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar. Pembekalan dasar Matematika dimaksudkan untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis,
kreatif dan kemampuan bekerja sama. Matematika masih dipandang sebagai salah
satu bidang studi yang tidak disenangi atau bahkan paling dibenci, masih
melekat pada kebanyakan siswa yang mempelajarinya.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan batuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat serta pembentukan
sikap dan kepercayaan diri peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses membentuk peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta daapat berlaku di
manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, walaupun mempunyai notasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai pelajaran
sehingga mencapai suatu objek yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhu perubahan sikap (aspek afektif), setra keterampilan (aspek
psikomotor) peserta didik. Pengajaran memberi kesan sebagai pekerjaan satu
pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pengajaran juga mensyaratkan adanya
interaksi antara guru dan peserta didik.
Setiap
peserta didik memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda, sehingga
tiap individu memiliki tingkat kesulitan dalam pembelajaran Matematika yang
berbeda pula. Tetapi, sering kali peserta didik tidak terbuka tentang
kesulitan yang dialami. Sehingga timnul
masalah pembelajaran yang tidak mendapatkan solusi yang tepat.
Dalam
permasalahan tersebut pendidik juga mempunyai peran penting dalam menyelesaikan
masalah tersebut. Meningkatkan kepekaan pendidik terhadap masing-masing siswa,
dapat memuat peserta didik terbuka dalam menyampaikan kesulitan yang dialami
saat belajar.
A. Minat
Belajar
Minat
merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat itu
dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi kegiatan belajar selanjutnya serta
mempengaruhi penerimaan terhadap minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas belajar berikutnya.
Oleh karena itu minat sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajar. Hal
tersebut diungkapkan oleh Syaiful Bahardi Djarmarah (2008:113).
Minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang berasal dari luar diri.
Semakin kuat hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya (Slameto, 2008:28).
Berdasarkan
penjelasan di atas maka, dapat disimpulkan bahwa minat bukanlah sesuatu yang
dibawa sejak lahiriah yang bersifat tetap dan tak berubah. Tetapi, minat dapat
timbul dan tumbuh ketika seseorang mulai memmbuka diri dan pikiran terhadap hal
yang baru.
B. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhu Minat Belajar
Menurut Slameto (2010:180) beberapa indikator
belajar yaitu: perasaan senang ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan
siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indicator minat belajar
tersebut di atas, dalam penelitian ini menggunakan indikator minat yaitu,
perasaan senang. Apabila seorang peserta didik memiliki perasaan senang
terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk
belajar. Contohnya yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saatcpelajaran.
Faktor
lain yang mempengaruhi minat belajar peserta didik adalah keterlibatan peserta
didik. Ketertarikan seseorang akan suatu obyek mengakibatkan orang tersebut
senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek
tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi,
aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
Dan
yang terakhir adalah perhatian peserta didik. Minat dan perhatian merupakan dua
hal yang dianggap sama dalam penggunaan sehari-hari , perhatian peserta didik
merupakan konsentrasi pesetan didik terhadap pengamatan dan pengertian, dengan
mengesampingkan yang lain. Peserta didik memiliki minat pada obyek tertentu
maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contoh: mendengarkan
penjelasan guru dan mencatat materi.
C. Minat
Belajar Siswa Terhadap Pembelajarn Matematika
Minat
belajar siswa memiliki pengaruh terhadap pembelajaran Matematika. Dimana minat
dapat menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap Matematika. Minat
dapat ditumbuhkan dalam diri siwa. Guru memiliki peran dalam menumbuhkan minat
belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika. Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap matematika
adalah dengan menanamkan mind set baru tentang matematika.
Sering
kali peserta didik memiliki mind set bahwa Matematika adalah sebuah momok
menakutkan dalam hal pembelajaran. Sebagai guru, mengubah pola pikir peserta
didik merupakan cara yang paling dasar, supaya peserta didik dapat menerima
Marematika sebagai hal yang baru dan menyenangkan. Peran guru juga untuk
meracik cara pengajaran dan pembelajaran Matematika semenarik mungkin.
Sehingga, peserta didik perlahan dapat menumbuhkan minat belajar terhadap
Matematika.
Ketika
peserta didik mulai memiliki minat terhadap matematika maka, meskipun peserta
didik mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran mereka tidak akan lagi memiliki
kecenderungan untuk menyerah dalam menyelesaikan soal tersebut. Karena ketika
pesert didik memiliki minat maka, akan timbul rasa ingin tahu peserta didik
untuk menemukan jawaban dari soal tersebut.
Selain
dalam proses pemecahan masalah, minat juga dapat meningkatkan daya tangkap
pserta didik terhadap pelajaran matematika yang diberikan guru. Dimana
pikirannya mulai terarah kepada pembelajaran dan dapat mengikuti alur
pembelajaran tersebut. Hal inni mempunyai dampak besarbagi peserta didik. Hal
ini karena, pembelajaran matematika yang
disampaikan guru dapat diterima peserta didik dengan baik dan tujuan dari
pembelajaran pun dapat dicapai, baik oleh guru maupun peserta didik.
Simpulan:
Agar
pelajaran matematika tidak menjadikan momok menakutkan bagi peserta didik,
banyak hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru karena guru mempunyai andil
yang cukup besar dalam meningkatkan minat siswa belajar matematika.Gaya, metode
dan teknik guru dalam mengajar mempunyai pengaruh yang cukup signifikan menarik
siswa terhadap pelajaran matematika. Mengetahui kesenangan siswa akan sedikit
membantu dalam menyelesaikan benang kusut berkaitan dengan rendahnya minat
peserta didik terhadap matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar